Suling Modern/Recorder adalah salah satu jenis alat tiup yang ada di dunia, merupakan alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Sebagian besar kita diperkenalkan alat musik ini ketika sekolah dasar, bersamaan dengan pianika.
Rekorder adalah alat musik tiup dengan sumber bunyinya dari getaran udara dari dalam alat yang berasal dari mulut yang meniup (Sugianto, dkk 2000 : 26). Alat musik rekorder terbuat dari plastik dengan panjang 30 cm, rekorder termasuk jenis alat musik tiup (Aerophone) yang sumber bunyinya dari getaran udara. Cara pemunculan bunyi pada alat musik ini dengan cara menghembuskan udara pada alat musik (biasanya dalam bentuk lobang kecil) sehingga udara yang dihembuskan tersebut mengeluarkan getaran keras dan bunyi sesuai dengan nada yang diatur.Yang perlu menjadi perhatian dalam memainkan alat musik tiup rekorder adalah kita perlu terlebih dahulu mengetahui nada-nada atau tangga nada yang terdapat pada rekorder tersebut, agar dalam memainkan lagu-lagu sederhana nantinya kita tidak mengalami kesulitan. Recorder merupakan alat musik melodis yang sumber bunyinya berasal dari tekanan udara (aerophone) dan dimainkan dengan cara ditiup.Rekoder atau seruling umum digunakan untuk pengajaran disekolah, rekorder yang sering dipakai adalah recorder sopran, disamping recorder sopran ada juga recorder sopranino dan recorder alto. Recorder sopran mempunyai wilayah suara dari c‟ (semua lubang ditutup semua), tetapi untuk nada tinggi hampir dapat dipastikan bunyinya disonan sekali. Recorder termasuk alat musik melodis bukan ritmis (pengiring)
- Letakkan lobang tiupan diantara dua bibir, bibir menutup rapat, jangan sampai ada celah untuk keluarnya udara.
- Tangan kiri memegang bagian badan atas rekorder dengan tugas tiap jari menutup lobang-lobang tertentu.
- Tangan kanan memegang bagian badan bawah rekorder dengan tugas setiap jari menutup lobang-lobang tertentu pula.
- Rekorder diarahkan ke depan dengan sudut kemiringan 30 derajat samapai 45 derajat.
- Tiuplah rekorder dengan nada “thu”.
- Gunakan pernafasan diafgrahma.
- Gerakan jari dalam membuka dan menutup lobang dilakukan dengan rileks.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memainkan Recorder, yaitu:
Tangan kiri memegang alat bagian atas dengan posisi jari:
a. Ibu Jari menutup lobang Oktaf.
b. Jari Telunjuk menutup lobang1.
c. Jari Tengah menutup lobang 2.
d. Jari manis menutup lobang 3
Tangan kanan memegang rekorder bagian bawah, dengan posisi jari:
a. Jari Telunjuk menutup lobang 4.
b. Jari Tengah menutup lobang 5.
c. Jari Manis menutup lobang 6.
d. Jari Kelingking menutup lobang 7.
Untuk menghasilkan nada tinggi, lobang oktaf yang ditutup dengan Ibu Jari tengan kiri, dibuka ½ hingga ¾.Kepala tegak dan bahu wajar (tidak tegang). Dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan. Sumber tiupan diletakkan diatas bibir bagian bawah, bibir bagian atas menyentuh sumber tiupan dengan wajar.Jangan memasukkan bagian kepala Recorder (sumber tiupan) terlalu dalam sehingga menyentuh gigi, dan jangan digigit. Bernafas yang baik sama seperti kita bernyanyi yaitu menggunakan pernafasan diafragma. Untuk menghasilkan tiupan yang bagus ucapkan seperti kata ”THU”. Tiupan harus rata jangan terlalu kuat meniup sehingga memekakkan telinga. Biasanya nada do (c‟) adalah yang paling susah dibunyikan. Recorder bisa dilaras (disesuaikan nadanya bila terdengar agak fals) tetapi biasanya naik turunnya nada tidak sampai ½ nada. Untuk melaras recorder bisa dengan menarik bagian kepala atau ekor dari recorder dengan menyamakan bunyinya pada stem fluit, garputala atau keyboard
Tidak ada komentar:
Posting Komentar