Penerjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Tampilkan postingan dengan label Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 November 2023

Diklat Membatik Hari Terakhir

Karena Kain Batik yang ukuran Besar Baru Proses Lorot. Akhirnya Karya Anak-anak yang dipegang 

Kegiatan Membatik Hari terakhir. Seru ....

Hari ini perwakilan Balai Pelestarian KebuDrdayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur Azahar, M.M hadir memberikan sambutannya hari ini dan menyampaikan agar kedepannya ada satu wadah wastra dan akan diberikan pembinaan berkelanjutan.

Lebih lanjut pak Azahar menyampaikan rasa bahagianya melihat antusias ibu2peserta diklat. Banyak motif dihasilkan hari ini. Cukup kami keep dan akan umumkan jika sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektual.

Terimakasih bunda2 hebat. Terimakasih bunda Vivi Lkp Atiiqna Mbak Reza Hardina dan Mbak Nova Haryanti juga bunda Tuti.
Terimakasih Kepsek SDN 008 Lempake yang telah menyediakan Aula sekolah untuk kami gunakan.
Terimakasih mbak Kholifah dan ibu Ellita yang jadi tim riweh di sekolah.

Warnanya bagus2 cerah2 gak pudar spt baju kelunturan. Ciri khas pewarnaan Rumah Batik Atiiqna. 
Bergerak dan berbuat saja dulu. Biar Allah yang tentukan hasil akhirnya.

Sabtu, 11 November 2023

Diklat Membatik Difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur

Sebanyak 56 peserta yang mengikuti kegiatan hari pertama

Alhamdulillah Pembukaan Diklat membatik yang dilaksanakan TBM Iqro diinisiasi oleh Pustakawan SMp Fastabiqul Khairat dan difasilitasi oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur yang akan berlangsung selama dua hari terlaksana. Ditandai dengan pemukulan kentongan oleh ibu Hj. Kristina, S.Pd Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. Peserta Diklat terdiri dari 30 siswa SDN 008 Lempake serta 20 warga lempake yang merupakan ibu rumah tangga. 

Terimakasih atas kehadiran :

- Perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur  ibu Hj. Kristina, S.Pd, 

- Perwakilan Disdikbud Kota Samarinda ibu Hj. Liliana, M.Pd.  

- Kepala Sekolah SDN 008 Samarinda Utara ibu Hj. Masitha, M.Pd, Ibu Silvi Vidiarti serta seluruh peserta Diklat baik anak-anak maupun masyarakat sekitar Lempake.

Membangun sebuah mimpi itu hal biasa, mengembangkan dan mempertahankan mimpi itu hal Luar biasa.

Tujuan Diklat Membatik untuk melestarikan warisan budaya tak benda Bangsa Indonesia yaitu Batik, dengan motif yang kami angkat adalah Kelulut,  Paring Ilung, Goa Mangkalihat dan Teratai.

Harapan kedepannya rumah batik yang pernah kami bangun dan sempat sirna, benar2 dapat kembali terwujud kedepannya apalagi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV Kalimantan Timur sudah memfasilitasi acara  kami dan kelak akan ada pendampingan pada warga yang telah mengikuti kegiatan ini sehingga tetap berkelanjutan untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar.

Kamis, 05 Oktober 2023

Kegiatan Membatik Bersama Rumah Batik Atiiqna

Kamis, 06 Oktober 2023, bertempat di ruang perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat berlangsung kegiatan membatik bersama 26 peserta siswa (i) SMP Fastabiqul Khairat dalam rangka memperingati hari Batik Nasional RI. 

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin tahunan untuk menanankan kecintaan budaya pada siswa(i) SMP Fastabiqul Khairat. Acara hari ini dibuka oleh Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat Bapak Suparjono, M.Ed. yang mengharapkan anak-anak mengikut dengan seksama ilmu membatik yang akan mereka peroleh hari ini. Siapa tau nantinya diantar siswa kelak ada yang menjadi pengusaha Batik.

Minggu, 02 Oktober 2022

Dengan Membatik Kita Turut Melestarikan Budaya Bangsa

Foto oleh : Abdul Wahid & Ibu Fatmawaty (Rumah Batik Atiiqna)

Peserta didik memegang hasil karya mereka 

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Takbenda pada sidang UNESCO di Abu Dhabi. Dengan diakuinya batik sebagai warisan budaya ini, pantaslah kiranya para penerus bangsa merawat dan menjaga tradisi tersebut tak pernah mati. Salah satu cara yang ditempuh oleh SMP Fastabiqul Khairat sebagai salah-satu sekolah Menengah Pertama adalah memfasilitasi anak-anak untuk mengikuti workshop membatik bertempat di ruang perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat. Dalam sambutannya kepala sekolah SMP Fastabiqul Khairat Bapak Suparjono, M.Ed, berharap agar anak-anak dapat menyimak dan mengikuti dengan baik kegiatan ini, karena memberikan skill yang baru pada anak-anak. Yang jika diasah kelak bisa menjadi sumber mata pencaharian sebagai pengusaha batik.

Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Dengan Membatik, Kita Turut Melestarikan Budaya Bangsa”. Adapun tujuan dari kegiatan adalah Membantu siswa mudah mencari ide membuat karya literasi, Membuka wawasan siswa perihal ragam literasi budaya, Mengaktifkan siswa memanfaatkan Pojok Batik Tulis di Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat. Sedangkan Manfaat dari kegiatan ini adalah Siswa mengenal proses membuat batik tulis. Ragam Literasi dapat digunakan untuk membuat karya literasi, Karya yang dihasilkan dapat dijadikan alternativ sebagai bentuk dari literasi baru. Karya yang dihasilkan dapat menjadi koleksi sekolah sebagai rekam jejak literasi budaya yang ada di SMP Fastabiqul Khairat. Dan manfaat terakhir adalah menanamkan kecintaan akan budaya bangsa Indonesia.

Bertindak selaku tenaga pengajar pelatihan membatik kali ini adalah ibu Silvi Vidiarti dari Rumah Batik Atiiqna, yang didampingi oleh para pembatik sebanyak 4 orang. Kegiatan ini diikuti oleh 22 orang perwakilan dari 2 orang setiap kelas dan 3 orang dari siswa OSIS, yang dimulai pada pukul 8 berakhir hingga pukul 12.30 Wita.