Penerjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Minggu, 24 Maret 2019

Artikel ini Membawaku Menjadi Juara 1 Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Kaltim dan Finalis Di Jakarta

Segala puji hanya bagi Alloh SWT yang telah melimpahkan berbagai karunia, serta memberi perintah kepada kita semua untuk membaca. Karunia dan perintahnya tersebut kemudian menjadi jembatan bagi kami membaca kondisi sekitar yang masih memiliki keterbatasan akses terhadap bahan bacaan, sehingga pengelola mencoba menyisihkan waktu untuk melakukan gerakan literasi melalui TBM Iqro .

Pustakawan sebagai pengelola TBM pada perkembangannya mencoba menyediakan layanan membaca, akses terhadap bahan bacaan yang merata, meluas khususnya di wilayah Desa Joyo Mulyo Lempake, Samarinda Utara. Selain menyediakan layanan membaca dan peminjaman buku di TBM Iqro, pola gerakan lainnya adalah Gerakan Membaca dan Pembangunan Pojok Baca untuk menjangkau kampung-kampung pelosok, dan kali ini menghadirkan strategi “Kertas Berwarna” untuk menyasar lebih banyak kalangan masyarakat.

Adapun penyusunan tulisan Karya Tulis ini ditujukan sebagai salahsatu syarat Lomba Pustkawan Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2019.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula tulisan ini. Oleh sebab itu maka kritik dan saran, baik yang menyoroti tulisan ataupun pola gerakan, saya sangat mengharapkannya. Terimakasih saya sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu selesainya tulisan ini dan gerakan literasi yang kami lakukan.

Semoga tulisan ini berguna dan dapat memberi inspirasi bagi pegiat literasi lainnya. Terima kasih.

https://perpusall.blogspot.com/2019/08/juara-1-pustakawan-berprestasi-tingkat.html

Selasa, 12 Maret 2019

Jembatan Mahkota II

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Jembatan Mahkota II
Nama resmiJembatan Mahkota II
MengangkutKendaraan R4, R2, dan pejalan kaki
MelintasiSungai Mahakam
DaerahSamarindaKalimantan Timur
Panjang total1.428 meter
Mulai dibangun2002
Dibuka2017
TolTidak berbayar
Koordinat0.533059°S 117.158611°EKoordinat0.533059°S 117.158611°E
Design Jembatan Mahkota II

Jembatan Mahkota II adalah jembatan yang menghubungkan Sungai Kapih, kecamatan Sambutan dengan kelurahan Simpang PasirPalaran di kota SamarindaKalimantan TimurIndonesia. Jembatan yang memiliki panjang sekitar 1.428 meter ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Timur. Dinamakan Mahkota II (Mahakam Kota II) karena merupakan jembatan kedua yang dibangun di wilayah Kota Samarinda setelah Jembatan Mahakam (atau Mahkota I).[1]

Pembangunan[sunting | sunting sumber]

Proyek pembangunan Jembatan Mahkota II dimulai pada tahun 2002 dan sempat dihentikan atau mangkrak karena tidak dikucurkan lagi pembiayaan dari APBN, seiring rencana pemindahan Pelabuhan Samarinda dan penyelesaian pelabuhan peti kemas Palaran.[2] Jika pembangunan jembatan terus dilanjutkan, maka akan mengganggu lalu lintas pelayaran Sungai Mahakam. Pembiayaan proyek pembangunan Jembatan Mahkota II dialihkan untuk membangun Jembatan Mahakam Ulu yang tidak mengganggu pelayaran menuju Pelabuhan Samarinda. Jembatan ini kembali dilanjutkan pembangunannnya dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2016 dan sudah bisa digunakan pada 21 Januari 2017.[3]

Pembukaan[sunting | sunting sumber]

Dengan berbagai pertimbangan serta proses uji keamanan Jembatan Mahkota II akhirnya baru dapat dibuka untuk umum sebagai bagian dari uji coba selama tiga pekan sejak 21 Juni 2017. Pada awalnya, jembatan ini hanya dioperasikan mulai pukul 06.00 WITA sampai pukul 18.00 WITA karena pada saat itu lampu penerang belum dipasang. Selain itu hanya kendaraan roda dua dan kendaraan minibus saja yang dapat melintas. Sempat muncul muncul isu Jembatan Mahkota II retak. Untuk itu Tim Teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda langsung mengambil langkah cepat memeriksa kondisi jembatan dan dipastikan jembatan itu aman dilintasi. Tim menyatakan tidak ada retakan melainkan hanya overlap semen antara sambungan beton lama dan beton baru. Tampak retak karena menjadi lintasan air. Jadi, tumbuh lumut dan tampak seperti retak jika difoto dari bawah jembatan[4]