Penerjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Sabtu, 03 Februari 2018

Mengenal Honai: Rumah Adat Papua

Honai, rumah adat Papua, memiliki keunikan dari sisi bentuk dan arsitekturnya. Simak selengkapnya di artikel ini.

Rumah Adat Papua Honai

RumahCom – Di bagian timur Indonesia, beberapa suku masih mempertahankan tradisi dengan erat, salah satunya adalah suku Dani di Papua, yang tinggal di rumah adat khasnya, yang bernama Honai.  Arsitektur Honai begitu khas dengan atap yang terbuat dari jerami atau ilalang.

Dilansir dari Liputan6, Honai laki-laki dan perempuan ternyata terpisah. Meskipun pasangan suami istri, keduanya tidak tidur dalam satu Honai yang sama. Artinya, suami dan anak laki-laki tidur di Honai laki-laki, sedangkan istri dan anak perempuan tidur di Honai perempuan.

Keunikan rumah adat Papua Honai sudah terlihat dari bentuk rumahnya yang menyerupai jamur. Ditambah lagi materialnya yang terbuat dari kayu dan beratap jerami. Namun yang paling membuat penasaran adalah arsitekturnya. Meskipun tampak kecil dan sederhana, Honai mampu menampung banyak anggota keluarga.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai rumah yang tidak memiliki jendela ini, artikel ini akan membahas: 

  1. Keunikan Honai, Rumah Adat Papua
    1. Bentuk rumah yang mungil
    2. Multifungsi
    3. Larangan
  2. Filosofi Honai
    1. Nilai menjaga kesatuan dan persatuan
    2. Sehati, satu pikiran, dan satu tujuan
    3. Simbol kepribadian dan harga diri

1. Keunikan Honai, Rumah Adat Papua

Caption: Honai mampu menampung banyak anggota keluarga. (Foto: Indonesia.go.id)

Honai mampu menampung banyak anggota keluarga. (Foto: Indonesia.go.id)

Berikut ini keunikan Honai, rumah adat yang bisa menampung banyak anggota keluarga.

1. Bentuk rumah yang mungil

Tidak seperti rumah pada umumnya yang terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dan dapur, Honai yang berukuran kecil tidak memiliki pembagian ruangan. Hanya ada satu perapian di bagian tengah ruangan, yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan untuk menghangatkan diri.

Honai dibagi menjadi dua tingkat, dengan tangga kayu sebagai penghubungnya. Lantai pertama digunakan sebagai tempat berkumpul dan menjamu tamu, sedangkan lantai atas digunakan untuk tidur.

Honai memiliki satu pintu masuk berukuran kecil, sehingga untuk memasukinya Anda harus membungkukkan badan. Di dalam rumah ini, Anda juga tidak bisa berdiri tegak, karena ada atap dari kayu yang jaraknya hanya 1 meter dari lantai. Honai juga tidak memiliki jendela, yang tujuannya untuk menghalau dingin dan serangan binatang buas.