Pertanyaan tersebut berisi soal matematika tentang operasi hitung bilangan bulat. Selanjutnya, guru membagi siswa menjadi lima kelompok, masing-masing terdiri dari lima siswa. Permainan dimulai dari kotak nomor 1 sampai 50. Setiap kelompok dibagi satu anak menjadi pion, satu menulis skor di papan tulis, satu melempar dadu, dan dua menjawab soal.
Setiap kelompok bergantian melakukan metode pembelajaran permainan ular tangga tersebut. Setelah semuanya siap, guru memberikan petunjuk kepada siswa tentang tata cara permainan ular tangga matematika.
Aturan dari permainan ini, setiap kelompok bergantian melempar dadu. Angka pada mata dadu yang keluar, menunjukkan banyaknya langkah pada kotak. Contoh keluar mata dadu 2, maka siswa berjalan sebanyak 2 kotak dimulai dari kotak nomor 1. Ketika anak sudah sampai pada kotak, maka siswa menjawab pertanyaan pada kotak tersebut. Jika benar, siswa mendapat nilai 10, dan jika salah nilainya 0.
Siswa yang lebih dahulu sampai akhir yaitu kotak nomor 50 akan menjadi pemenang permainan dan mendapat bonus 100. Permainan berlanjut sampai semua kelompok selesai sampai kotak terakhir, yaitu kotak nomor 50. Setelah semua kelompok selesai, nilai tiap-tiap kelompok akan dijumlahkan, dan kelompok yang poinnya paling banyak akan menjadi pemenang kelas.
Manfaat permainan ular tangga menurut Caroline Riady, salah satunya adalah mengajarkan konsep angka dan bilangan. Dengan begitu anak bisa berlatih berhitung, belajar teliti dari menyesuaikan jumlah mata dadu dengan pergerakan bidak. Anak juga belajar disiplin dari menunggu giliran menjalankan bidak. Permainan ini dapat membangun rasa percaya diri dalam berhitung, yang menjadi dasar bagi anak mengembangkan kemampuan matematikanya.
Waah kalau sudah bermain seperti ini anak-anak senang banget ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar