Penerjemah

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cari Postingan

Kamis, 21 September 2023

Berita Koran Kaltim Tanggal 21 September 2023

Alhamdulillah pemberitaan terkait kemenangan pada penganugerahan lomba peningkatan literasi dan kepustakawanan Tingkat Provinsi Kalimantan Timur yang telah diselenggarakan pada Selasa 19 September lalu di ruang Ruhui Rahayu kantor gubernur Kaltim. Halaman 4, Kolom Samarinda Metropolis Kaltimpost.co.id

Link berita : https://kaltimpost.jawapos.com/samarinda/21/09/2023/ada-sudut-baca-di-setiap-ruang-sekolah


Isi berita full Kaltim post

Ada Sudut Baca di Setiap Ruang Sekolah

SMP Fastabiqul Khairat Makin Semangat Berkarya

Kamis, 21 September 2023 12:33

  

ada-sudut-baca-di-setiap-ruang-sekolah

SEMANGAT BERLITERASI: Perpustakaan di SMP Fastabiqul Khairat didaulat tim juri jadi yang terbaik.

Penganugerahan lomba peningkatan literasi dan kepustakawanan tingkat provinsi telah diselenggarakan pada Selasa (19/9) lalu di Ruang Ruhui Rahayu, Kegubernuran Kaltim. Salah satu pemenang lomba perpustakaan tingkat SMP/MTs adalah SMP Fastabiqul Khairat Samarinda.

 

MERAIH juara satu dalam kategori perpustakaan tingkat SMP dan menjadi satu-satunya sekolah menengah tingkat pertama yang mewakili Samarinda. Rachmawati selaku kepala perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat terkejut ketika disebut oleh dinas untuk mengikuti seleksi lomba perpustakaan. Dia mengetahui bahwa hanya sekolah-sekolah yang memiliki perpustakaan dengan akreditasi A yang berhak mengikuti seleksi tersebut. Dia merasa bertanggung jawab karena tidak hanya mewakili sekolahnya tapi juga mewakili Samarinda.

Rachmawati membeberkan, sebelum ada program Merdeka Belajar, setiap mata pelajaran di tempatnya mengabdi memiliki proyeknya sendiri. Hal itu jadi unggulan karena mata pelajaran seperti bahasa Indonesia, bahasa Arab, dan bahasa Tionghoa memiliki proyek-proyek yang unik. Kami memamerkan proyek-proyek tersebut di setiap kelas, dan di perpustakaan. Selain itu, selama tiga tahun terakhir, kami menerbitkan 39 buku yang ditulis anggota sekolah," ungkapnya.

Menurut dia, setelah diberikan kesempatan untuk mengunjungi perpustakaan di Berau, ia berupaya mentransformasikan dan memodifikasi dari hasil studi kerjanya. Selama proses seleksi, Rachmawati mengungkapkan bahwa prosesnya sangat ketat. Wakil kepala kurikulum dan wakil kepala kesiswaan juga jadi bahan penilaian tim juri, termasuk komponen implikasi dan transformasi. Implikasi lebih berfokus pada intrakurikuler, sedangkan transformasi lebih berhubungan dengan ekstrakurikuler. Dengan begitu, perpustakaan harus dapat memfasilitasi kegiatan literasi untuk semua anggota sekolah. “Kami telah menyiapkan sudut baca (reading corner) di setiap ruangan yang ada di sekolah. Selain itu, kami memberikan fasilitas bagi siswa untuk berkarya dan kami membantu mereka dalam proses publikasi, sehingga karya mereka dapat diterbitkan menjadi buku,” sambungnya.

Terdapat tiga juri yang bertugas memberikan penilaian terhadap perpustakaan, salah satunya Endang Sri Rumiati, yang merupakan koordinator juri dari unsur penyelenggara pendidikan tingkat provinsi. Beliau memberikan komentar mengenai penilaian perpustakaan antar-sekolah tingkat SMP/MTS.

Menurut Endang, awal penilaian dilakukan melalui penilaian berkas. Tiga juri tanpa adanya kesepakatan sebelumnya memberikan penilaian yang sama, menunjukkan kesetaraan dalam penilaian tersebut. Setelah penilaian berkas, mereka rapat dan melanjutkan dengan survei ke lapangan. Semua peserta dalam kompetisi sangat tangguh. “Kami menilai tanpa adanya kesepakatan dan hasil ketiga juri sama,” ungkapnya.

 

Visi perpustakaan adalah menjadi pusat layanan informasi dengan fokus utama perilaku berliterasi, dan produk-produk yang dihasilkan. Proses membaca, menganalisis, dan praktik langsung merupakan langkah penting dalam pengembangan karya siswa dan guru.

 

Endang menambahkan, produk yang ditawarkan Fastabiqul Khairat adalah buku. Sudah memiliki International Standard Book Number (ISBN), yang menunjukkan kualitas produk mereka. Kompetisi itu mendorong guru dan murid untuk bersaing dalam menciptakan karya-karya yang berkualitas. Terdapat juga ruangan khusus yang digunakan untuk mengendalikan emosi anak melalui kegiatan literasi seperti menggambar, menulis, dan membaca. (dra/k8)

 

BUNGA MEILINIA SAFIRA

bungameilinia14@gmail.com







Tidak ada komentar:

Posting Komentar