SMP Fastabiqul Khairat dengan program pengimbasan penulisan buku untuk guru dari sekolah luar berjalan berkat dukungan kepala sekolah SMP Fastabiqul Khairat Samarinda Bapak Suparjono yang menginginkan adanya ruang kreativitas kepenulisan pada guru yang berada di kota Samarinda.
Hari ini jami kembali melakukan bimbingan menulis dengan 2 peserta hari ini, dan yang membuat saya senang dan bahagia. Karena satu orang bisa rampung dalam sehari. Tak heran beliau adalah guru Bahasa Indonesia yang keren judul bukunya Kisah Tugas Tak Terbaca, berisi kumpulan cerpen kisah peserta didik dan pembelajaran Bahasa Indonesia. Tokohnya adalah siswa di kelas dan pak Wasis sebagai guru dengan latar belakang sekolah SMP Negeri 4. Belajar hingga finishing menjadi sebuah buku membuat pak Wasis senang tak terkira. Insyaallah beliau berencana menulis buku kedua tentang Naskah Theater. Semangat pak. Rencana itu wajib dieksekusi biar terwujud menjadi buku.
Satu lagi bu Rahma Kapas juga menceritakan pengalamannya nenjadi Wali Kelas di SMK Negeri 11 jurusan pengelasan bersama 31 siswanya dengan karakter yang unik dan beragam. Cerita yang disuguhkan lucuu ternyata anak-anak yang masuk di pengelasan kebanyakan karena pilihan orang tua mereka 😊 tapi percaya nggak. Apa yang orang tua pilihkan buat kita insyaallah menjadi mata pencaharian kita kedepannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar