Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat: “Strategi C.E.R.D.A.S Deep Learning: Cara Mengubah Kelas Biasa Jadi Luar Biasa”. Buku inilah yang menjadi magnet hingga Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, meluangkan waktu mengunjungi Sekolah Fastabiqul Khairat.

Selasa, 30 September 2025

“Strategi C.E.R.D.A.S Deep Learning: Cara Mengubah Kelas Biasa Jadi Luar Biasa”. Buku inilah yang menjadi magnet hingga Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, meluangkan waktu mengunjungi Sekolah Fastabiqul Khairat.

“Strategi C.E.R.D.A.S Deep Learning: Cara Mengubah Kelas Biasa Jadi Luar Biasa”. Buku inilah yang menjadi magnet hingga Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, meluangkan waktu mengunjungi Sekolah Fastabiqul Khairat.

Kunjungan ini bermula dari ketertarikan beliau saat membaca buku karya Drs. Joko Wahyono, M.Pd. yang berjudul “Strategi C.E.R.D.A.S Deep Learning: Cara Mengubah Kelas Biasa Jadi Luar Biasa”. Meski baru membaca separuh isi buku tersebut, Abdul Mu’ti langsung memutuskan untuk berkunjung ke Sekolah Islam Fastabiqul Khairat. Ia ingin memastikan apakah fakta di lapangan benar-benar sejalan dengan apa yang dituliskan dalam buku.

Sesampainya di sekolah, Abdul Mu’ti menyaksikan bagaimana penerapan pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) telah menjadi kultur sejak unit TK, SD, SMP, hingga SMA. Semua mata pelajaran diintegrasikan dengan pendekatan proyek, sehingga peserta didik tidak hanya menerima pengetahuan secara pasif, tetapi juga diajak untuk menyelami, memaknai, dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan nyata.

Dalam sambutannya, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam merupakan kunci untuk mencetak generasi yang kritis, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global. “Anak-anak bukan hanya diajarkan untuk mengingat, tetapi untuk memahami dan menciptakan solusi. Saya melihat sendiri bagaimana konsep deep learning sudah berjalan nyata di sekolah ini,” ujarnya.

Beliau juga memberikan apresiasi tinggi kepada para guru dan pengelola sekolah yang berkomitmen menghadirkan kelas yang aktif, menyenangkan, bahkan dituliskan menjadi sebuah buku. Menurutnya, langkah yang ditempuh Sekolah Islam Fastabiqul Khairat sejalan dengan transformasi pendidikan nasional menuju pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Kunjungan tersebut diakhiri dengan dialog bersama guru, siswa, serta peninjauan langsung ke kelas-kelas. Abdul Mu’ti menyampaikan harapannya agar model pembelajaran seperti ini dapat terus diperluas dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia.

Berita Terkait Lainnya :